Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Andre Rosiade meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk membuat Komisaris Utama (Komut) Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok ikut kursus khusus untuk komisaris BUMN. Apa Erick perlu buka lembaga bimbingan belajar (bimbel) khusus komisaris sekalian?
Beberapa waktu lalu, kawan-kawan kita yang baru lulus dari pendidikan tingkat menengah atas (SMA) baru saja melalui sebuah pengumuman yang penting dalam hidupnya, yakni pengumuman hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Nah, buat yang lolos, mimin ucapin selamat ya.
Buat yang masih belum, mimin berharap kalian tetap semangat, gengs. Ingat, kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Tuhan punya rencana terbaik buat kalian semua ya.
Mimin tahu kok rasanya gimana berjuang untuk lolos seleksi perguruan tinggi negeri (PTN). Dulu, kan, mimin juga melalui tuh berbagai tes yang menyaring para lulusan SMA untuk mengenyam pendidikan tinggi.
Hmm, kalau diingat-ingat lagi ya, mimin dulu juga capek tuh harus belajar tiap hari. Bahkan, mimin ikut kursus di sebuah lembaga bimbingan belajar (bimbel) supaya ilmu-ilmu pelajaran kala SMA lebih mudah dicerna. Kan, banyak tuh lembaga-lembaga bimbel yang menyiapkan para siswa-siswi untuk masuk PTN – mulai dari Ganesha Operation (GO), Sony Sugema College (SSC), Primagama, Neutron, dan sebagainya.
Sebenarnya, mengikuti kegiatan bimbel ini bukan hanya ketika kita mau melanjutkan ke pendidikan tinggi sih. Banyak lembaga kursus yang juga menyediakan tutoring untuk sejumlah kemampuan. Kursus bahasa Inggris, misalnya, terkadang dibutuhkan untuk meningkatkan kualifikasi berbahasa Inggris kita.
Nah, kursus untuk meningkatkan kemampuan seperti ini juga berlaku lho bagi para pejabat, khususnya mereka yang menjabat di badan usaha milik negara/daerah (BUMN/D). Gimana nggak? Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Andre Rosiade beberapa waktu lalu membuat permintaan kepada Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengikutsertakan Komisaris Utama (Komut) Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok dalam sebuah kursus khusus para pejabat BUMN.
Baca Juga: Ivermectin, Kebijakan Buru-Buru Erick?
Katanya sih, kursus itu perlu dilakukan agar Pak Ahok ini lebih mengenal etika sebagai komisaris sehingga tidak serta merta langsung membuka urusan internal perusahaan ke publik. Hmm, kan, publik juga haus akan bahan omongan, Pak Andre. Apalagi soal Pak Ahok, pasti ramai tuh dibahas di masyarakat. Hehe.
Ya, mungkin nih, agar tidak kejadian terus-menerus, Pak Erick perlu nih sekalian mengadakan sebuah bimbel atau kursus untuk para calon komisaris dan pimpinan BUMN. Selain untuk meningkatkan kemampuan memimpin dalam perusahaan, barang kali, bimbel itu juga bisa menyaring siapa-siapa yang cocok jadi pimpinan BUMN.
Mungkin, bisa tuh pakai sistem passing grade sekalian. Kalau udah gitu, kan jadi terukur tuh kemampuan dan kapabilitas individu dalam memimpin di perusahaan BUMN. Hehe.
Biasanya tuh, tiap lembaga bimbel punya jurus atau metode rahasia lho agar siswa dan siswi bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan ujian dengan cepat. Apa juga perlu nih Pak Erick bikin metode rahasia buat para pimpinan BUMN ini? Hehe.
Hmm, kalau soal mengurusi BUMN, mimin rasa nggak harus cepat-cepat deh. Yang penting, peraturan yang berlaku nggak dilanggar dan nggak diterobos. Akuntabilitas pun bisa terjaga. Kan, bahaya nanti kalau misalnya pintar, eh, tapi malah nggak akuntabel.
Jangan sampai lah ada pimpinan BUMN yang ternyata merangkap di tempat lain – padahal peraturan yang ada malah melarang. Soalnya nih, mimin dengar ada lho wakil komisaris di salah satu bank BUMN yang ternyata merangkap menjadi rektor di salah satu universitas ternama di Indonesia. Hayoo, apa yang macam gini ini nih yang perlu ikut kursus dari Pak Erick lagi? Hmm. (A43)
Baca Juga: Siapa “Teman” Erick Thohir?
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.