Perseteruan antara dua kader PDIP, yakni Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani, disebut pengamat sebagai sebuah sandiwara. Bukankah dunia politik memang panggung sandiwara?
“Dunia ini panggung sandiwara. Ceritanya mudah berubah. Kisah Mahabrata atau tragedi dari Yunani” – Ahmad Albar, “Panggung Sandiwara” (1995)
Siapa yang nggak kenal dengan Ahmad Albar? Bagi kalian yang termasuk generasi 90-an ke atas pasti se-enggak-nya pernah dengar lagu-lagu beliau lah ya. Ahmad Albar sendiri merupakan salah satu pendiri bagi sebuah grup band terkenal di sejarah permusikan Indonesia, yakni God Bless.
Ada sejumlah lagu God Bless yang hingga kini bisa dibilang masih membekas. “Rumah Kita” (1989), misalnya, menjadi salah lagu yang akhirnya dinyanyikan oleh sejumlah penyanyi masa kini ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Selain “Rumah Kita”, ada satu lagi lagu dari Ahmad Albar yang menurut mimin ngena banget di hati, yakni “Panggung Sandiwara”. Lirik lagu itu yang ngena buat mimin adalah lirik yang ada di kutipan awal tulisan tuh.
Emang sih dunia ini adalah panggung sandiwara. Buktinya, banyak lho yang terlihat biasa dan bahagia-bahagia aja di tempat umum meskipun sebenarnya rasa sedih dan berbagai masalah membayangi hati yang gundah. Huhu. Yuk bisa yuk, gaes!
Eh, tapi, tahu nggak, gaes, kalau ternyata dunia politik juga penuh sandiwara? Asumsi seperti ini baru-baru ini datang dari Direktur Gerakan Perubahan Muslim Arbi.
Kata Pak Muslim, panggung sandiwara politik ini dilakukan untuk memuluskan agenda tertentu lho, yakni wacana masa jabatan presiden hingga tiga periode. Waduh, panggung sandiwara politik yang seperti apa nih yang dimaksud sama Pak Muslim?
Baca Juga: Saatnya Ganjar-Ahok 2024?
Ternyata, oh, ternyata, panggung sandiwara ini disebut diperankan oleh dua tokoh utama nih, yakni Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani. Ya, gimana nggak penuh drama? Wong katanya dua kader PDIP ini tengah “berantem” satu sama lain guna memperebutkan tiket calon presiden (capres) dari partai berlambang kepala banteng itu.
Ngomong-ngomong soal sandiwara nih, kabarnya, ada dua skenario lho yang kabarnya tengah disiapkan untuk wacana tiga periode Presiden Joko Widodo (Jokowi). Skenario pertama adalah dengan mengubah peraturan perundang-undangan yang memperbolehkan presiden menjabat selama lebih dari dua periode. Sementara, skenario kedua adalah dengan memperpanjang masa jabatan presiden saat ini. Hmm, skenario mana nih yang bakal terwujud?
Ya, terlepas dari skenario mana yang kemungkinan bakal diambil, sandiwara di internal PDIP ini mungkin bisa dibilang menjadi semacam “perang sipil besar”. Mungkin, ini semacam sandiwara ala Captain America – yang mana salah satu filmnya mengisahkan perang sipil (civil war) antar-pahlawan super Avengers seperti Iron Man.
Alhasil, Avengers yang biasanya menyelamatkan planet Bumi malah pecah lho. Tapi ya namanya film, ending-nya juga bahagia kok. Soalnya, akhirnya mereka pun bersatu lagi buat melawan musuh bersama, yakni Thanos.
Hmm, akhir kisah beda lagi kalau dibandingkan dengan Perang Paregreg di era Majapahit. Karena perang ini, kerajaan besar di kepulauan Nusantara malah buyar lho.
Wah wah, gimana nih, Pak Ganjar dan Mbak Puan? Apakah PDIP bakal berakhir seperti Avengers yang bisa bersatu kembali atau malah mengalami keruntuhan seperti Majapahit? Ya, semua itu kembali ke masing-masing pihak sih maunya gimana. Hehe. (A43)
Baca Juga: Misi Puan Cari “Menu Utama”
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.